Kamis

Pelajaran Catur 3, Rangka Bidak ( 1 )

Hallo ! kita jumpa lagi, pada posting kali ini kita akan mempelajari tentang "Rangka Bidak",perlu anda ketahui didalam permainan catur Rangka Bidak ( susunan bidak )sangat penting sekali, klo anda tdk memperhatikan ini maka siap2lah anda untuk kalah...hehe..benar lho !,lawan anda akan memamfaatkan kelemahan pada bidak2 anda,..oke kita lanjut aja...

1. RANGKA BIDAK

Tulang punggung dari pada tiap-tiap posisi adalah rangka bidak. Rangka bidak ini menentukan jenis dan sifat posisi itu. Kelemahan serta kekuatan perwira tergantung pada rangka bidak. Gerakan perwira yang tinggi adalah bantuan dari rangka bidak sebaliknhya rangka bidak yang jelek malahan melumpuhkan gerak perwira-perwira tersebut.
Dengan cara bagaimanakah untuk menentukan nilai harga rangka bidak itu? Ini adalah suatu pertanyaan yang memerlukan pemikiran yang masak-masak. Cobalah kita amati stellling pada babak permulaan. Bidak-bidak menempati tempat yang berderet-deret dalam dua baris serta menguasai dua petak putih dan petak hitam (masing-masing baris ke 3 dan ke 6). Bidak yang ditepi (yaitu bidak a atau bidak h) penguasaan petak kurang dari yang lainnya dia hanya berkuasa atas satu petak sedangkan bidak-bidak lainnya menguasai dua petak.
Oleh sebab itu sewaktu babak permulaan nilai dari bidak tepi biasanya lebih rendah dari bidak lainnya. Nilai atau harga bidak tepi ini kekurangannya akan terlihat atau biasanya terlihat dengan nyata pada waktu promosi bagi bidak itu, yaitu bagi putih baris ke 8 (baris ke 1 bagi hitam). Promosi ini biasanya lebih sukar daripada bidak lainnya. Namun kekurang dari hal ini juga menimbulkan atau ada kebaikannya. Kebaikan ini yaitu jika ia mencapai baris ke 7 dan disitu ia didampingi oleh Raja, maka ia dapat memaksa lawan menjadi remis didalam pertarungan melawan Raja dan Menteri (selain itu yang mempunyai sifat seperti ini adalah bidak c dan f).
Hal ini tak perlu kita perbincangkan lebih luas lagi sekarang cukup kiranya pada waktu ini kita ketengahkan bahwa nilai harga dari bidak itu semua tidak sama dan sepanjang waktu permainan nilai harga dari bidak itu selalu berobah-robah. Keadaan yang seperti ini telah kita ketahui sejak dari permulaan.
Pada waktu permulaan permainan bidak-bidak haruslah segera kita jalankan, karena kalau tidak para perwira tidak akan dapat bergerak keluar. Bidak yang kita gerakan tentulah bidak yang dapat memberikan jalan keluar bagi perwira-perwira sebanyak mungkin. Bidak yang memikian ini adalah bidak pusat, yaitu bidak d dan e serta oleh karena sifat inilah maka pada waktu permulaan bidak-bidak ini merupakan bidak yang penting. Pada waktu babak permulaan setelah kita dapat melangkahkan kedua bidak-bidak itu masing-masing menduduki petak d4 dan e4, maka gerakan dari para perwira lebih tejamin akan kebebasannya.
Umpama bidak lainnya yang kita gerakkan pada waktu permulaan (artinya tidak bukan kedua bidak tersebut diatas), akan mengkibatkan kita harus menggerakkan tiga buah bidak lagi atau mungkin juga lebih untuk dapat mengerakkan semua kekuatan kita menuju medan pertempuran guna melawan kekuatan musuh.
Langkah-langkah dari bidak-bidak pertama tersebut, selain dimaksudkan untuk memberi jalan kepada para perwiranya untuk dengan bebas bergerak kemedan perlawanan juga bermaksud untuk dapat melindungi jika para perwira tersebut di medan mendapatkan bahaya atau serangan pihak lawan.
Dalam hal ini yang demikian ini tidak akan bisa tercapai jika bidak-bidak pusat tidak digerakkan terlebih dahulu. Akibatnya dari keadaan ini Kudalah yang paling sulit untuk digerakan ,disebabkan Kuda hanya dapat melompat dalam jarak yang pendek saja, jadi Kuda ini harus diletakkan dekat dengan stelling lawan sehingga dangan cepat bisa digerakkan kalau dibutuhkan untuk menyerang pertahanan lawan.
Sejak permulaan Kuda mempunyai dua buah petak untuk bergeraknya. Dan kalau bidak pusat telah bergerak Kuda tersebut mendapat tambahan lagi satu petak untuk tempat bergeraknya.Adapun petak-petak yang baik untuk bergeraknya Kuda adalah petak f3 dan c3. Jika Kuda menempati petak-petak ini ia dapat menguasai petak pusat dua buah, malahan satu dari petak-petak tersebut terletak di lapangan musuh, juga ditambah dua petak lagi yang terletak dibagian sayap.
Desebabkan hal yang demikian inilah maka harus berusaha supaya kuda kita bisa menempati petak f3 dan c3 (bagi hitam adalah petak f6 dan c6) serta menjaganya supaya kuda tersebut tidak mendapat serangan dari pihak lawan. Hal yang demikian ini dapat kita lihat dengan jelas seperti pada diagram 4



Dengan jelas dalam diagram ini hitam sudah menggerakkan bidak b dan g, tetapi seharusnya menggerakkan bidak centrumya dahulu seperti apa yang telah dilakukan oleh putih.
Bidak yang telah digerakkan seperti itu pada waktu yang diperlukan baik sekali untuk menggerakkan Gajahnya kebagian sayap (g6 di tambah Gg7, atau dinamakan juga fianchetto) tetapi hal ini harus disertai dengan mempersiapkan stelling yang cocok dengan centrumnya.
Gerakan Gajah kesayap adalah sangat sukar biasanya hanya dapat dilakukan oleh pemain yang telah cukup kepandaiannya atau sudah pandai bermain catur. Seperti apa yang terlihat didalam diagram 4 ini. Sebetulnya ini adalah gerakan fianchetto yang tak begitu baik dan boleh juga dikatakan agak malang nasibnya. Dalam hal ini hitam sangat mengabaikan kedudukan centrumnya serta mengakibatkan kedudukan Kudanya agak goyah sehingga dapat diserang oleh lawan setiap waktu oleh bidak putih , ini merupakan contoh yang tak baik.
Dalam diagram 5 juga terlilhat kedudukan bidaknya berada dalam stelling yang jelek Putih mempunyai dua bidak dicentrumnya , namun bidak-bidak tersebut mempunyai kedudukan yang baik yaitu berjajar, sedangkan hitam hanyalah mempunyai satu bidak di centrum, ditambah pula bidak ini hanya maju satu langkah dan mengakibatkan tak mempunyai pengaruh sama sekali terhadap lawan. Sehingga bagi Kuda putih mempunyai gerakan yang bebas dan tidak terancam oleh serangan dari bidak hitam, sedangkan bagi Kuda hitam terlihat jelek kedudukannya, sewaktu-waktu dapat diancam oleh e5 atau d5. Bagi putih jangan sekali-kali melangkahkan dulu e5 dan d5 jikalau hasil yang semaksimal mungkin belum bisa dicapai atau tersusun.Langkah yang demikian dapat diartikan kehilangan tempo yang bagus.



Bagi putih sebaiknya melakukan gerakan dulu untuk para perwiranya (misalnya, Menteri atau Benteng). Sedangkan bagi hitam dikarenakan gerakannya yang tak menguasai centrum mengakibatkan kesukaran-kesukaran gerakanya untuk mendapatkan stellling yang baik. Jika persiapan-persiapan itu sudah selesai, maka putih akan segera memajukan bidak centrumnya dengan hasil yang baik.
Sekarang kita lihat diagram 6.Dalam hal ini kita banyak melihat terjadi dalam prakteknya,dua bidak sudah dipunyai oleh putih, sedangkan hitam dapat dikatakan satu setengah.



Disebut bidak hitam yang terletak di d6 ;setengah,disebabkan ia hanya maju setengah jalan kearah centrum, dan terdiri atas petak-petak; e4,d4,d5 dan e5 dimana kepentingannya telah kita sebut pada halaman dimuka.
Tetapi bidak itu kewajibannya adalah penting juga, yaitu menjaga bidak centrum e5. Seandaainya putih memakan dxe5 segera dibalas oleh hitam dengan dxe5, dan mengakibatkan keadaan dicentrum menjadi seimbang. Kalau kita periksa keamanannya para Kuda, akan terlihat Kuda putih tidak dapat diserang oleh bidak, demikian juga halnya dengan Kuda hitam yang terletak pada petak f6. Tidak seperti kuda hitam c6 dimana Kuda ini dapat diserang oleh bidak putih dengan d4 ke d5.
Karena itu putih hanya mempunyai sedikit keuntungan; serta langkah d5 kebanyakan tak begitu banyak faedahnya.
Bidak putih yang terletak di petak d4 itu sangat penting kegunaanya disebabkan ia memberikan ancaman juga pada bidak e5 atau boleh juga dikatakan bahwa ia memberikan tekanan pada bidak e5. Seandainya putih tergesa-gesa melangkah d5 maka tekanan pada e5 akan hilang. Hal ini menyebabkan hitam tak perlu lagi menjaga centrumnya, dan ini bisa mengakibatkan hitam terbebas dari tekanan bidak putih ,serta mendapatkan kesempatan untuk melakukan perlawanan dengan menggerakkan perlawanan yang cukup kuat yaitu dengan memberikan langkah ke 7…Kg6,Ge7,0-0 kemudian disusul dengan f5, oleh karena itu janganlah sekali-kali melepaskan tekanan yang sudah diberika kepada lawan, terkecuali jika dengan melepaskan tekanan ini kita mendapatkan hasil yang nyata dan lebih baik. Dengan alasan inilah maka didalam diagram 6, putih akan berusaha supaya lawannya menjalankan langkah exd4.
Dalam diagram 7 terlihat dengan jelas keadaan itu seandainya langkah tersebut dilakukan.



Putih hilang bidak d nya serta hitam kehilangan bidak e nya, tetapi putih masih mempunyai bidak pada centrumnya, sedangkan hitam tinggal mempunyai setengah bidak centrum saja. Untuk menamakan stelling hitam ini kita pakai istilah ‘setengah centrum’.
Sedangkan bentuk lain yang dinamakan setengah centrum yaitu kalau putih mempunyai bidak pada petak d4 dan hitam pada e6, serta selanjunya dua bentuk lain yang serupa itu yaitu jikalau hitam mempunyai bidak centrum sedangkan putih hanya mempunyai setengah. Adapun keuntungan yang didapat dari bidak centrum adalah kemerdekaan extra bagi siapa yang mempunyainya.
Sebagai contoh dapat dilihat pada diagram 7 tersebut, keempat Kuda adalah tak berbahaya kedudukannya, tetapi dari bidak e putih bisa menguasai dua buah petak kepunyaan lawan, sedangkan bidak hitam hanyalah menguasai petak-petak yang terletak dilapangannya sendiri,dan sebagai akibatnya putih berkesempatan meletakkan perwira-perwiranya terutama Kuda pada petak d5 atau f5, serta mendapatkan penjagaan yang tak mudah disingkirkan oleh lawan. Petak yang terletak di lapangan lawan dan terjaga oleh bidak milik kita itu dinamakan pos depan.
Suatu inisiatif dijamin oleh pos depan tadi seperti yang terlihat dalam diagram 7 dimana hitam terpaksa untuk mempertahankan dirinya. Adapun hitam bertujuan pertama-tama membereskan gerakan perwiranya, setelah itu menukarkan alat-alatnya supaya keuntungan gerak dari putih dapat diperkecil sebanyak-banyaknya.
Seandainya terjadi stelling kita yang terdesak seyogyanya kita berusaha memperkecil dari jumlah perwira-perwira yang dapat digerakkan. Karena pihak yang mempunyai daerah luas tentulah membutuhkan kekuatan yang besar pula. Dikarenakan hal inilah putih (seperti apa didalam diagram 7) tentulah sekuat mungkin menghindari terjadinya tukar menukar karena ia mempunyai lapangannya yang lebih luas daripada hitam.

Baca Selanjutnya....
Template by : kendhin : design